Bangsawan Prancis Meminum Emas Untuk Awet Muda

6/11/2012

Bangsawan Prancis Meminum Emas Untuk Awet Muda


Peneliti menemukan istri Raja Henry II minum cairan yang mengandung emas untuk mempertahankan kecantikan dan awet muda. Tapi cairan itu malah menyebabkan kematiannya.

Produk kecantikan ajaib sangat popular di kalangan wanita modern, namun benda tersebut bukanlah hal baru.

Istri Raja Perancis abad 16 King Henry II meminum emas dalam rangka mempertahankan kemudaannya, dan secara tidak sengaja telah membunuhnya.

Ketika ahli antropologi Perancis menggali sisa jasad Diane de Poitiers tahun lalu, mereka menemukan sejumlah besar kandungan emas di dalam rambutnya.

Para ahli mengatakan dia berkemungkinan mengkonsumsi cairan emas, yang pada saat itu dipercaya mampu membuat awet muda dan mencegah penyakit.

Bangsawan Perancis percaya emas disarikan dari kekuatan matahari, yang mampu ditransfer kepada orang yang meminumnya. Ahli kimia seringkali berlaku layaknya apoteker dan memberikan resep yang dibuat dari cairan klorida emas dan eter dietil. Hal ini sangat popular di kalangan bangsawan Prancis ketika itu.

Sepertinya Diane de Poitiers terbunuh karena hasratnya untuk terlihat lebih muda. Setidaknya 20 tahun lebih muda daripada suami tercintanya.

Ahli forensik Perancis yang menganalis struktur tulangnya menemukan jejak adanya merkuri, yang biasa digunakan dalam pembuatan unsur emas. Keindahan yang terlihat karena tubuh yang atletis namun diiringi dengan penderitaan rambut yang menipis dan tulang yang rapuh. Hal ini adalah gejala umum penyebaran racun unsur emas yang kronis di dalam tubuh manusia.

Tubuh bangsawan wanita Perancis tersebut ditemukan pada tahun 2008. Setelah kematian Raja, Diane de Poitiers dibuang oleh kalangan bangsawan oleh janda Raja yang bernama Catherine de Medici ke kastil Anet yang diberikan kepada Diane oleh Raja.

Diane meninggal di sana,pada usia 66 tahun di tahun 1556, dan dikuburkan di makam khusus. Meskipun demikian, kuburannya rusak selama Revolusi Perancis.

Ilmuwan Joel Poupon dan Philippe Charlier yang bekerja di rumah sakit di Paris, bekerjasama mengidentifikasi de Poitiers di pekuburan Normandia.

Tulang yang diteliti memiliki bentuk yang atletis. Salah satu tulang kaki memiliki fraktur dan diperkirakan patah ketika bersepeda.