2016

2/28/2016

Hal yang Harus Kamu Ketahui Seputar Virus Zika



SainsMe Belakangan ini dunia seakan tengah dihebohkan dengan kehadiran virus Zika. Virus yang pertama kami ditemukan di hutan bernama Zika di pedalaman Uganda pada 1947 ini mulai mencuri perhatian ketika ternyata persebarannya sudah mencapai Brazil.
Namun apa sebenarnya virus Zika ini? Mengapa orang-orang menaruh perhatian lebih, bahkan WHO menetapkan Zika sebagai ancaman internasional? Mari kita bahas satu persatu.
Zika adalah virus yang disebarkan oleh nyamuk dari jenis Aedes. Ya, memang ini adalah nyamuk yang sama dengan penyebar penyakit mematikan: demam berdarah (DBD).
Secara umum, gejalanya juga mirip dengan demam berdarah atau chikungunya. Yakni demam tinggi, nyeri persendian, sakit kepala, muncul ruam atau bintik-bintik, dan mata merah.
Semua orang bisa terkena virus Zika. Tapi tentu saja beberapa orang memiliki daya tahan yang lebih baik sehingga kebal terhadap pengaruh virus ini. Percaya atau tidak, sebetulnya virus ini tidak terlalu berbahaya.
Kemungkinannya, hanya satu dari lima orang yang menunjukkan gejala sakit setelah virus ini masuk ke tubuh. Artinya, sebagian besar orang yang terpapar virus Zika tidak sakit, alias tubuhnya sudah kebal duluan.
Apa yang membuat virus Zika begitu ditakuti?
Bahaya virus Zika ini baru nampak jelas ketika menyerang ibu yang sedang hamil.
Beberapa waktu terakhir ini muncul fenomena bayi yang terlahir dalam keadaan tidak normal, yakni mengalami kondisi yang dikenal dengan Microcephalus (kita mengenalnya dengan mikrosepalus). Apa itu?
Microcephalus, atau microcephaly, adalah kondisi bayi yang lahir dengan ukuran kepala yang kecil. Hal ini berdampak pula pada pertumbuhan otaknya yang terhambat. Menyeramkan sekali bukan?
Para ahli mengaitkan kondisi microcephalus ini dengan terjangkitnya sang ibu oleh virus Zika ketika sedang hamil. Itulah mengapa kemudian virus Zika ditetapkan sebagai ancaman internasional.
Bahkan organisasi C.D.C (Centers of Desease Control and Prevention)mengeluarkan daftar negara-negara yang sebaiknya tidak didatangi ketika seseorang sedang hamil.
Namun jika sedang tidak sedang hamil, virus Zika ini hampir tidak berbahaya sama sekali. Bahkan tidak diperlukan obat atau vaksin apapun untuk mengobatinya. Tapi tetap saja, jauh lebih baik jika kamu segera pergi ke dokter jika mengalami gejala-gejala seperti disebutkan di atas.
Penanganan yang bisa dilakukan sendiri adalah dengan istirahat yang cukup, banyak-banyak minum air putih agar tidak dehidrasi, serta usahakan untuk berada di lingkungan yang bersih dan sehat.
Hal ini bertujuan untuk menghindarkan gigitan nyamuk. Sebab, virus Zika bisa berada di darah seseorang selama bebera hari, dan bisa disebarkan ke orang-orang di sekitarnya oleh nyamuk Aedes.
Dan yang paling penting, hindari konsumsi obat secara sembarangan. Kamu lebih baik tidak mengonsumsi Aspirin, sebab kandungan di dalam obat non-steroidal anti-inflammatory seperti aspirin, ibuprofen, atau naproxen justru bisa memperparah penyakitmu. Sebaiknya segera pergi ke dokter jika demam tidak turun selama beberapa hari.

Info Tambahan

Berdasar pengumuman yang dikeluarkan oleh C.D.C (Centers of Desease Control and Prevention) per Jumat, 15 Januari 2016, negara yang sebaiknya dihindari untuk sementara adalah: Brazil, Colombia, El Salvador, Guyana, Guatemala, Haiti, Honduras, Martinique, Mexico, Panama, Paraguay, Suriname, Venezuela, dan Puerto Rico.
Pengumuman selengkapnya bisa dibaca di tautan berikut ini.