Mau Nangis? Lakukanlah Saja Sekalipun Anda Pria
Menangis bukanlah dominasi anak-anak untuk menunjukkan ekspresinya. Orang dewasa pun tidak perlu menganggap gengsi aktivitas ini jika hati memang merasa galau atau ingin mengungkapkankebahagiaan dengan cara lain. Justru menangis membuat perasaan menjadi enteng dan diduga membuat hidup lebih bahagia.
Dalam jurnal Psychology of Men & Masculinity, disebutkan, orang yang menangis saat kehilangan sesuatu dinilai punya keyakinan yang lebih baik dibanding mereka yang bertahan memendam begitu dalam perasaan galaunya tanpa menangis. Bahkan, jika pria ingin menangis pun tidak ada masalah.
Keengganan pria untuk menangis biasanya dilandasi anggapan bahwa pria dipandang “memalukan” jika sampai menumpahkan air mata. Dia akan dinilai cengeng dan mudah goyah menghadapi masalah.
Mau menangis atau tidak bagi pria, masing-masing punya konsekuensi sendiri bagi mentalnya. Dalam penelitian terhadap 150 pesepakbola pria di Florida, AS, ternyata sebagian mereka merasa tertekan jika harus mengekspresikan perasaan dalam bentuk tangisan. Meski mayoritas mereka menganggap tangisan itu “miliknya” wanita, namun sebagian mereka yang mampu mengekspresikan perasaannya justru mempunyai mental yang lebih baik.
“Pemain yang emosionalnya ekspresif adalah mereka yang lebih mungkin punya keunggulan mental di dalam dan di luar lapangan,” kata Jesse Steinfeldt, peneliti dan psikolog dari Universitas Florida.
Kalau Anda seorang pria dan ingin menangis karena ada sesuatu yang seolah menekan hati, lakukanlah. Itu akan mengurangi beban Anda dan mempermudah pengambilan solusi dengan lebih logis.